Verifikasi Kota Sehat Propinsi Jawa Timur
Kota Probolinggo kembali menunjukkan prestasinya. Untuk
kesekian kali dalam medio satu tahun, Kota Probolinggo masuk kedalam nominasi
penghargaan yang prestisius. Kali ini Kota berjuluk “Kota Seribu Taman” ini
kedatangan Tim Verifikasi Kota Sehat dari Propinsi Jawa Timur. Kedatangan tim
ini untuk meninjau titik-titik lokasi yang menjadi indikator Kota Sehat.
Kedatangan Tim Verifikasi ini diterima di gedung Puri Manggala
Bhakti dan disambut oleh Asisten Perekonomian, Matalil. Acara di gedung
tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, yang kemudian
dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bappeda Kota Probolinggo, Sanusi
Sapuwan. Acara dilanjutkan dengan pemaparan tentang Kota Sehat oleh Sukardi
Mitho dan tinjauan lokasi.
Tim ini kemarin (11/9) dipimpin oleh Edi Basuki SKM, M.Si
(Ketua Tim Verifikasi Program Kota Sehat Propinsi) beranggotakan: Widati,
Kusuma Mukti, T H Arifin, Panum, Arya Pramudya, Wiwin Dwi Kusnaeni, Ahmad dan
Heriman terbagi menjadi 3 tim. Tim I bertugas untuk meninjau kawasan untuk
ketahanan pangan dan gizi, pelayanan transportasi dan lalu lintas. Kemudian Tim
II bertugas untuk meninjau tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri dan
kehidupan sosial yang sehat. Sedangkan Tim III bertugas untuk meninjau tatanan
permukiman, sarana prasarana sehat, industri dan perkantoran sehat.
Pada sesi pesan dan kesan dari Tim Verifikasi Kota Sehat
Propinsi disampaikan bahwa dari hasil tinjauan tim verifikasi Kota Sehat
terhadap Kota Probolinggo secara umum sudah sangat baik. Akan tetapi masih
membutuhkan beberapa upaya tindak lanjut agar lebih sempurna. Menurut Tim
Verifikasi tersebut hal-hal yang perlu diperbaiki antara lai;
1.
Mengenai kebersihan dan kelayakan tempat penampungan sampah di pasar baru,
sinkronisasi kegiatan dengan berbagai pihak terutama swasta agar pencapaian
lebih cepat dan optimal,
2.
Perlu adanyan pengujian kelayakan kendaraan pada kendaraan pemerintah,
3.
Perlu adanya surat edaran untuk menindaklanjuti peraturan/ kebijakan
Walikota tentang penganekragaman pangan lokal,
4.
Pada TPA Permata perlu disediakan alas dan tempat tidur pada kamar tidur
bagi anak-anak,
5.
Tim Verifikasi belum menemukan IPAL yang dikelola oleh pihak swasta,
6.
Belum adanya (alat) pemantauan udara ambein pada lokasi-lokasi di Kota
Probolinggo khususnya di kawasan industri,
7.
Perlu adanya dana/ anggaran terkait Program Kota Sehat yang berasal dari
kegiatan CSR pihak swasta dan partisipasi masyarakat.
Selebihnya dari 10 indikator Industri dan Perkantoran Sehat
yang telah dilaksanakan sudah menunjukkan hasil yang baik. Matalil yang
bertindak mewakili Walikota Probolinggo, HM Buchori, berharap bahwa masukan dan
penilaian dari Tim Verifikasi Kota Sehat ini mampu menjadikan Kota Probolinggo
sebagai yang terbaik diantara yang terbaik dalam program Kota Sehat Propinsi
Jawa Timur. Semoga!
0 komentar:
Posting Komentar